sistem pengkodean data

SISTEM PENGKODEAN DATA

BAB I

A. Pendahuluan

Kemajuan teknologi yang begitu pesat sangat bermanfaat sekali bagi kita. Setiap perkembangan kemajuan tentunya ada kekurangan. Berinteraksi di dalam hal teknologi kita juga harus was pada karena banyak orang yang terkadang jahil atau mungkin sengaja merugikan kita. Maka dari itu kita harus mengantisipasinya. Salah satu anti sipasi itu dalah dengan memanfaatkan fasilitas pengkokean data.

Banyak sekali system jaringan yang memanfaatkan system pengkodean data untuk menjaga keamanan. Apalagi dalam system komunikasi yang sudah banyak sekali orang memanfaatkanya. Orang-orang berkomunikasi menggunakan internet sudah menjadi tren. Bahkan system komunikasi ini sudah merambah ke sebagian besar mayarakat baik yang ada di kota maupun desa yang sudah ada jangkauan internet.

Dalam suatu koneksi antara satu computer dengan computer lain pasti memiliki antisipasi untuk keamanan dan kenyamanan. Sistim pengkodean lah yang sering digunakan untuk menganti sipasi hal yang tak diingnkan dan menjaga keamanan dan kenyamanan penggunanya. Namun tak banyak yang tau apa itu system pengkodean. Dalam menyalurkan data baik antar komputer yang sama pembuatannya maupun dengan komputeer yang lain pembuatannya, data tersebut harus dimengerti oleh pihak pengirim maupun penerima.

B. Rumusan masalah

1. Apakah system pengkodean data itu?

2. Apa saja macam-macam pengkodean data?

3. Bagaumana penggunaan system pengkodean data?

C. Tujuan

1. Mengetahui tentang system pengkodean data.

2. Mengetahui macam-macam pengkodean data.

3. Mengetahui cara-cara pengunaan system pengkodean data.


BAB II

Pembahasan



A. System Pengkodean Data

Setiap orang pasti sangat memerlukan sekali teknologi. Salah satu kegunaan teknologi adalah mengirim atau menyalurkan data. Dalam penyaluran data antar komputer, data yang disalurkan harus dimengerti oleh masing-masing perangkat baik oleh pengirim maupun penerima. Untuk itu digunakan system sandi sesuai standard. Suatu karakter didefinisikan sebagai huruf, angka,tanda aritmetik dan tanda khusus lainya.

System pengkodean jenis sinyal dan data adalah Sinyal Analog dan Sinyal Digital, Data analog dan Data digital. Dari derbagai macam data dan sinyal dapat dokombinasikan menjadi :

1. Data Digital, Sinyal Digital

Secara umum peralatan untuk mengkode data digital menjadi sinyal digital adalah sedikit lebih komplek dan lebih mahal daripada peralatan modulator digital ke analog.

Ø Non Return to Zero (NZR)

Ø Multilevel Biner

Ø Bifase

2. Data Analog, Sinyal Digital

Yang diijinkan adalah menggunakan transmisi digital modern dan peralatan sakelar.

Ø Modulasi Kode Pulsa (Pulse Code Mudulation)

Ø Delta Modulation

3. Data Digital, Sinyal Analog

Beberapa media transmisi seperti serat optik /software yang hanya merambatkan sinyalanalog.

4. Data Analog, Sinyal Analog

Ø Amplitudo Modulation

Ø Frequency Modulation dan Phase Modulation

Ø Quadrature Amplitude Modulation

Ø Transmisi Synchronous dan Asynchronous

Ditransmisikan sebagai baseband yang mudah dan murah. Penggunaan modulasi untuk menggeser bandwidth dari sinyal baseband ke porsi lainnya dari spectrum.



B. Macam –Macam Pengkodean Data

Banyak sekali macam-macam pengkodean data, sebagai contohnya adalah berikut ini :

a. Kode Baudot

Pengkodean data seperti ini berawal dari kode morse. Kode morse untuk pengiriman telegraph yaitu ada kode 4-an, 5-an, 6-an, dan 8-an. Kode-kode ini disimpan di pita berupa lubang tutup. Untuk lubang sebanyak 6x berturut-turut disebut sebagai kode 6-an. Begitu juga yang lainya. Kode ini juga digunakan sebagai satuan kecepatan pengiriman data. Kode baudot ini ada sejak 1838 ditemukan oleh Frenchman Emile Baudot sebagai bapak komunikasi data. Terdiri dari 5 bit perkarakter (sehingga dapat dibuat 32 karakter) dan untuk membedakan huruf dengan gambar dipakai kode khusus, yakni 111111 untuk letter dan 11011 untuKode ASCII



b. Standard Code (American figure. for Information Interchange)

Standart Code ini didefinisikan sebagai kode 7 bit (sehingga dapat dibuat 128 karakter). Masing-masing dapat dijabarkan yaitu 0-32 untuk karakter kontrol (unprintable) dan 32-127 untuk karakter yang tercetak (printable). Dalam transmisi synkron tiga karakter terdiri dari 10 atau 11 bit : 1 bit awal, 7 bit data, 1 atau 2 bit akhir dan 1 bit paritas.



c. Kode 4 atau Kode 8

Dalam pengkodean ini didasarkan oleh perijinan kombinasi. Jadi kombinasi ini terbatas hanya 70 karakter saja. Kombinasi yang diijinkan adalah 4 bit “1” dan 4 bit “0” sehingga dapat dibuat kombinasi 70 karakter.

d. Kode BCD (binary code desimal)

Pengkodean BCD ini terdiri dari 6 bit perkarakter dengan kombinasinya adalah 64 karakter. Sedangkan untuk asynkron terdiri dari 9 bit: 1 bit awal, 6 bit data, 1 bit paritas dan 1 bit akhir.

e. Kode EBCID

Kode EBCID menggunakan 8 bit perkarakter dengan 256 kombinasi karakter. Sedang untuk Asynkron terdiri dari : 1 bit awal, 8 bit data, 1 bit paritas dan 1 bit akhir.



C. Pengunaan System Pengkodean Data

Sejak ditemukannya radio maka penggunaannya semakin lama semakin banyak dan berbagai macam. Hal ini menimbulkan permasalahan yaitu padatnya jalur komunikasi yang menggunakan radio. Bisa dibayangkan jika pada suatu kota terdapat puluhan stasiun pemancar radio FM dengan bandwidth radio FM yang disediakan antara 88 MHz – 108 MHz. Tentunya ketika knob tunning diputar sedikit maka sudah ditemukan stasiun radio FM yang lain. Ini belum untuk yang lain seperti untuk para penggemar radio kontrol yang juga menggunakan jalur radio. Bahkan untuk pengontrollan pintu garasi juga menggunakan jalur radio. Jika kondisi ini tidak ada peraturannya maka akan terjadi tumpang tindih pada jalur radio tersebut.

Alternatifnya yaitu dengan menggunakan cahaya sebagai media komunikasinya. Cahaya dimodulasi oleh sebuah sinyal carrier seperti halnya sinyal radio dapat membawa pesan data maupun perintah yang banyaknya hampir tidak terbatas dan sampai saat ini belum ada aturan yang membatasi penggunaan cahaya ini sebagai media komunikasi.

BAB III

Kesimpulan dan saran



1. Kesimpulan

Di era glonalisasi yang semakain mudah dalam berkomunikasi bias berdampak buruk bagi digunakan oleh orang –ornag yang tidak bertanggung jawab. Untuk menjaga privasi seseorang atau menjaga keamanan suatu data dapat menggunakan system pengkodean data. System pengkodean data itu bias berupa sandi – sandi yang dapat dipahami oleh perangkat lunak pada computer. System pengkodean jenis sinyal dan data adalah Sinyal Analog dan Sinyal Digital, Data analog dan Data digital. Dari banyak data yang ada dapat dikombinasikan menjadi :

1. Data Digital, Sinyal Digital

2. Data Analog, Sinyal Digital

3. Data Digital, Sinyal Analog

4. Data Analog, Sinyal Analog

Contoh – contoh pengkodean data antara lain :

a. Kode Baudot

b. Standard Code (American figure. for Information Interchange)

c. Kode 4 atau Kode 8

d. Kode BCD (binary code desimal)

e. Kode EBCID

Penggunaan system pengkodean makin lama makin berkembang serta bermacam – bermacam. Salah satu contohnya yaitu pada gelombang radio atau TV



2. Saran

Di era globalisasi ini banyak perkembangan yang terjadi. Penggunaan system pengkodean ini seyogyanya digunakan dengan baik, agar tidak menimbulkan dampak negative yang dapat merugikan orang lain.

0 Response to "sistem pengkodean data"